Memotret kembang api dengan teknik Bulb

Di sebagian kamera ada mode B atau Bulb, yang artinya kamera akan terus membuka shutter selama tombol rana ditekan. Jadi satu foto di mode Bulb dihitung sejak jari kita menekan tombol rana, menahan dan melepasnya. Berapa lama mau ditahan? Terserah, mau satu detik, satu menit, satu jam kalau kuat, bebas.

fireworks_bulb_2010__hero

Kegunaan mode Bulb ada dua, pertama untuk eksposur lama lebih dari 30 detik, misalnya karena pakai filter ND yang sangat gelap. Mode Bulb juga punya kegunaan untuk memotret sesuatu yang tidak bisa diprediksi durasinya, misal kembang api. Disini saya akan mencontohkan bagaimana cara memotret kembang api dengan mode Bulb.

Pertama yang wajib diingat, mode Bulb harus pakai tripod. Arahkan kamera ke langit di malam hari, hindari lampu yang mengganggu. Set lensa agak lebar, manual fokus ke infinity.

Set kamera ke mode Bulb, buka aperture sedang (f/8 misalnya) dan ISO rendah saja (100-200).

bulbDSC_3089crop
Momen yang tepat jadi kunci penting disini. Saat kembang api mulai naik ke langit itu adalah saatnya kita menekan tombol rana, terdengar bunyi shutter terbuka. Tahan tombol rana dan hindari menggetarkan kamera di tripod, amati kembang api yang sedang meledak dan tunggu sampai prosesnya kita anggap selesai, lalu lepaskan tombol rana. Itulah satu foto / satu eksposur dengan mode Bulb, kita tidak peduli berapa detik eksposurnya tapi yang penting awal dan akhir eksposur itu kendalinya ada pada kita sendiri. Dari pengalaman sih biasanya satu durasi kembang api berkisar antara 4-10 detik.

bulbDSC_3106crop

Idealnya kita memakai cable release sebagai aksesori untuk mode Bulb supaya tidak perlu menahan tombol rana terus menerus.

Foto kembang api diatas mal Living World Tangerang

Foto kembang api diatas mal Living World Tangerang

 

Leave a comment